Oi Mangge dan Laja Male Manggi

 

Source of Youtube La Jaka

Alhamdulillah bersyukur atas nikmat yang Allah Subhanahuwata'ala limpahkan hari ini. Tidak ada iklan Marjan atau beragam sirup lainnya. Tiada juga melihat post-post jualan dan lapak-lapak online. Apalagi resep-resep panganan yang berseliweran di beranda sosial media. Semua serba biasa dan saya memulai hari-hari Ramadhan kali ini dengan sangat luar biasa. "Ramadhan Berkwalitas" adalah tema yang saya usung kali ini.

Mengutip sebuah ceramah, bahwa Imam Syafi'i, r.a. pernah berkata "Seseorang yang tidak disibukkan dengan ketaatan, pasti dia akan disibukkan dengan kemaksiatan." Maka ketika dalam kesendirian perlu memperbanyak rencana amal shaleh.

Santap sahur kali ini begitu istimewa, dimana kita bisa belajar dari makanan disantap. Oi mangge melambangkan usaha dan kebiasaan, sedang laja male manggi mengisyaratkan keinginan dan rencana yang kokoh. Keduanya perlu disatuka untuk dijadikan sebuah ketaatan. Dan nasi meupakan bentuk dari segala doa-doa. Untuk menciptakaan ketaatan perlu kesersasian dari ketiganya. Maka, akhir dari sebuah ketaatan yaitu terkabulnya segal harapan. 

Ramadhan berkwalitas adalah kemampuan merelisasikan rencana amal shaleh. Juga secara terus-menerus dikerjakan. Tidur cepat dan sesuai anjuran dari Nabi Sallahualaihiwasallam adalah salah satu rencana amal shaleh yang telah mampu dilakukan dan rentetan rencana lainnya. Kenapa tidur tepat waktu merupakan bagian dari rencana amal shaleh?

Dikutip dari buku yang bertajuk "The Secret of 1/3" sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa "Beliau (Nabi) tidak menyukai tidur sebelum Isya' dan berbicara sesudahnya." tidur setelah melakukan shalat Isya' adalah anjuran Nabi. Tidak hanya sampai disitu, tata cara tidur sudah dijelaskan oleh nabi secara lengkap melalui hadits-haditsnya. Ibarat paket lengkap yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sebelum tidur nabi menganjurkan kita untuk berwudhu terlebih dahulu, kemudian membersihkan tempat tidur, berdzikir sebelum tidur dan berbaring di atas pinggang sebelah kanan. 

Begitulah rangkaian salah satu rencana amal shaleh yang diusung. Akhirnya "Jika kehilangan adalah kesedihan tanpa henti, maka aku akan bersedih tentang hilangnya malamku, tak menegakkannya, dan menyendiri ber sama Tuhan-ku." 

Semoga rencana-rencana baik yang kita buat terealisasi secara maksimal sesuai harapan. Semoga Ramadhan kali ini menjadikan kita manusia terbaik.


Lanta, 4 Ramadhan 1443 H.

Komentar