Na'e Ne'e, Cikal Bakal Penyakit Jiwa


Dalam buku yang ditulis oleh J.C.G. Jonker yang bertajuk "Bimaneesche Texten", ada beberapa fasal yang membahas tentang Ke-Islam-an. Mulai dari kewajiban muslim Laki-laki dan perempuan (siwe mone) hingga perkara tata cara melaksanakan salat. Ada yang menurut saya menarik dari salah satu bahasannya yakni tentang Tanda Islam dalam diri manusia.

Ada empat fasal atau empat perkara. Pertama, 'na kabawa-ku wekina labo Islam'. Artinya berserah diri sepenuhnya terhadap Islam. Salah satu tanda ke-Islam-an manusia adalah selalu menjadikan Islam sebagai agama yang satu-satunya dianut dan di yakini.

Kedua, 'na raso rera/lera na di nggahi matjowa'. Artinya yaitu suci dan bersih lidahnya dari berbicara dusta/berbohong. Sebagaimana tanda yang kedua ini, bahwa akan gugur ke-Islam-an manusia jika dalam dirinya selalu berkata bohong atau berdusta.

Ketiga, 'raso loko na di ngaha ma haram'. Merupakan perintah agar kita senantiasa memakan makanan yang halal, terhindar perut manusia dari segala macam makanan yang haram.

Keempat, 'raso weki na di loba labo tama`' yang berarti bersih dan suci dari sifat iri dan tamak. Dalam istilah yang akrab didenga yaitu "aina na'e lelu ro na'e ne'e". Dewasa ini sifat tersebut banyak bermunculan, dimana jika tidak terpenuhi yang diinginkan akan menjadi beban dalam diri seseorang,  sehingga menjadi penyakit yaitu gila (Ringu).

Itulah empat perkara tanda ke-Islam-an manusia. Jika salah satu saja dilalaikan maka gugurlah iman dalam diri. Selanjutnya, sebagai manusia kita tidak boleh "na'e lelu ro na'e ne'e", bahaya dan "modda ringu kai".

Lanta, 31 Desember 2019

Komentar

  1. Sangat bermanfaat. menambah pengetahuan tentang kebiasaan orang bima zaman dahulu.

    BalasHapus

Posting Komentar