Wanita Wajib Tahu! Inilah Obat Masalah Kewanitaan Wanita Bima Zaman Dahulu


Dari beberapa masalah kewanitaan yang ada, Anda kaum hawa harus tahu cara mengatasi dua masalah kewanitaan berikut ini. Mungkin dari dua masalah berikut ini, Anda mengalaminya. Berikut ini akan diuraikan masalah dan cara pengobatannya ala Dou Mbojo masa lampau. 

1. Dou Siwe ma Da Mai Ra'a (Masalah Haid Tidak Lancar)
Nah.. untuk mengatasi masalah tersebut, Orang Bima zaman dahulu memiliki cara atau alternatif dalam mengatasi masalah haid yang tidak lancar. Bagi Anda yang mungkin sedang mengalami atau ada keluarga dan kerabat yang memiliki masalah demikian, pengobatan berikut ini wajib Anda simak. 

a) Rope nangga karao
atau dalam bahasa Indonesianya adalah Kulit kayu dari pohon Nangka Madu.
b) Lintji/linci Wunta atau (Pips dari kapas?).
c) Wanga Maju atau yang lebih dikenala Tanduk Rusa. 

Setelah ketiga bahan tersebut tersedia, maka langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah; Langkah pertama ambillah kulit pohon nangka madu pada bagian timur dengan membaca salawat sebanyak tiga kali. Kemudian ambil linci wunta dan rauk tanduk rusa yang sudah Anda sediakan tadi. Hasil rautan atau raukan tanduk rusa tadi Anda bakar (sisihkan sedikit). Campur ketiganya, lalu tumbuk. 

Ketiga bahan yang telah ditumbuk itu Anda diamkan hingga sinar matahari memencar atau dalam bahasa Bima-nya sambura liro. Setelah itu Anda minum sambil duduk di tangga dengan menjulurkan kaki (Ajo edi). Minum selama tiga hari berturut-turut dengan langkah yang sama. Raukan tanduk rusa yang Anda sisihkan dijadikan untuk Anda menginang (Mama), juga lakukan selama tiga hari berturut-turut.

2. Dou Siwe ma Mai Ra'a ma Da Wara Hela (Masalah Haid Terus-Menerus) 
Untuk mengatasi masalah Haid yang tak kunjung stabil, ada beberapa bahan yang harus disediakan. bahan-bahan ini sangat mudah untuk didapatkan. Anda tinggal mencarinya ke pasar atau bahkan tumbuh di sawah dan ladang Anda. Perhatikan bahan-bahannya berikut ini!

a) Dumu Buwe Keta (Pucuk Daun Kacang Panjang Ungu)
b) Ro'o Kapantja/Kapanca (Daun Pacar Inai atau Pacar Kuku)
c) Ro'o wure Keta (KAcang Kratok atau Kekara)
d) Mandjakani 
e) Mandjakale (?)
f) Sabia Baku (Cabe Jawa) sebanyak tiga biji.

Cara meramu bahan-bahan tersebut yaitu campur seluruh bahan tersebut kemudian tumbuk. Setelah ditumbuk, gunakan mangkuk putih sebagai wadah. Tutup ramuan tersebut yang telah diletakkan dimangkuk putih dengan daun pisang emas. Diamkan sejenak (cena) hingga matahari memencar (sambura liro), selanjutnya siap diminum. 

Diolah dari: Bimaneesche Texten, J. C. G. Jonker. 
Oleh          : Nabil Agus M

*Saya tidak menyarankan cara di atas untuk dicoba! Tulisan ini hanya sebagai tambahan pengetahuan tentang pengobatan ala orang Bima masa lampau!

Komentar