Tradisi Pengobatan: Dari Pili Tuta hingga Dou Ma Ringu

Jika kamu mengalami gangguan kesehatan, maka salah satu pilihan utama yaitu melalui penanganan medis. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, sedikit demi sedikit orang beralih cara pengobatannya dari yang menempuh pengobatan dengan cara tradisonal atau alternatif beralih ke pengobatan modern seperti ke dokter dan sebagainya. Orang-orang yang "berpendidikan" tidak lagi memercayai pengobatan tradisional atau alternatif karena dianggap mistik yang artinya adalah syirik. 

Terlepas dari hal-hal di atas, perlu kiranya kita mengetahui beberapa penyakit dan cara mengobatinya ala Dou Mbojo/orang Bima. Mulai dari penyakit ringan seperti sakit kepala hingga mengobati masalah kejiwaan. 

1. Pili Tuta (Sakit Kepala) 

Pili Tuta atau bahasa Indonesia-nya Sakit Kepala adalah penyakit yang umum diidap kebanyakan orang. Pili Tuta banyak jenisnya, seperti migrain, sakit kepala di belakang mata, sakit kepala belakang leher dan kepala, sakit kepala tegang, sakit kepala akibat dehidrasi, dan sebagainya. Pili Tuta, dalam tulisan ini dibagi menjadi tiga cara pengobatan yaitu pili tuta ma karore (sakit kepala seperti di bor), pili tuta bune santika mamou isi mada (sakit kepala seperti mata ingin copot) dan lo'i pili tuta ma dangawa dengga (mengobati sakit kepala yang tidak kunjung reda).

  • Pili Tuta ma Karore (Sakit Kepala Seperti di Bor)
Untuk mengobati jenis sakit kepala yang rasanya seperti di bor, ada beberapa bahan yang harus disediakan. 
a) Isi Sisi atau Biji Teki sebanyak tujuh biji,
b) Puli Lawa atau Kulit Lawang,
c) Wunta Kadui Tarende atau Bunga Terong Duri/ Terong Eri sebanyak tujuh kuncup (pidu mobo), dan
d) Oi Tua Ngonco atau Air Tua yang rasanya sudah asam. 

Setelah bahan-bahan tersebut dikumpulkan, langkah selanjutnya yaitu bahan a, b dan c dihancurkan dengan cara ditumbuk. Kemudian, bahan yang telah ditumbuk atau hancur tersebut diberi air tua asam sebagai pelembab. Lalu tempelkan atau baluri bahan yang telah diramu di kepala yang sakit.

  • Pili Tuta Bune Santika Mamou Isi Mada (Sakit Kepala Seperti Mata Ingin Copot)
Jika sakit kepala yang anda rasakan seperti mata ingin copot, berikut ini adalah bahan-bahan yang harus anda sediakan untuk dijadikan sebagai obat. 
a) Dumu Parongge atau Pucuk Daun Kelor,
b) Dumu TjaTjingi Manggumpa atau Pucuk yang Merambat, 
c) Kadju Manisa atau Kayu Manis, dan 
d) Oi Tua Ngonco atau Air Tua yang rasanya sudah asam.

Cara meramunya adalah tumbuk atau hancurkan ketiga bahan (a, b dan c). Selanjutnya bahan yang telah dihancurkan diberi oi tua ngonco. Baluri ramuan ke kepala yang sakit. 

  • Lo'i Pili Tuta ma Dangawa Dengga (Mengobati Sakit Kepala yang tidak Kunjung Reda)
Cara atau langkah berikut ini dapat diaplikasikan jika Sakit Kepala yang diderita tak kunjung reda atau membaik. Bahan-bahan yang perlu disediakan sebagai berikut;
a) Wunta Wau atau Bunga ,
b) Bawa Kala atau Bawang Merah,
c) Wolo atau Kapas sebanyak satu genggam, dan 
d) Mangge atau Asam Jawa. 

2. Patula Ndeu Kai Dou Maringu (Penangkal atau Cara Memandikan Orang yang Memiliki Gangguan Kejiwaan)

Gangguan Kejiwaan atau dalam bahasa Bima-nya Ringu adalah gangguan mental yang berdampak pada kondisi diri seseorang, sehingga berdampak pada pola pikir atau tingkah laku secara umum. Seseorang disebut mengalami sakit jiwa, jika gejala yang dialami membuatnya tertekan dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara normal (Alodokter, 14 Maret 2019). Ringu, dalam ilmu kedokteran banyak macamnya. Seseorang yang menggunakan obat-obatan terlarang seperti narkoba, ganja, tramadol, penyalah gunaan obat-obatan seperti Komix dalam jumlah banyak untuk mendapatkan kepuasan, juga konsumsi pembalut adalah termasuk penyakit jiwa alias Ringu. :D

Berikut bahan-bahan-nya;
a) Ro'o Tula (jenis tanaman) daunnya sebanyak tujuh lembar,
b) Ro'o Salira (salira adalah jenis pohon yang buahnya dapat dimakan) daunnya sebanyak tujuh lembar, 
c) Ro'o Edja atau Batang Keladi tujuh potong, 
d) Paku tujuh buah, 
e) Oko atau okong yaitu keranjang/anyaman dari rotan yang digunakan sebagai alas untuk panci/dandang penanak nasi atau masakan lain. 
f) Haju Sambi atau Kayu Kasambi

Masukkan ke dalam okong ro'o tula, ro'o salira, ro'o edja yang di paku, dan sadumpu sambi yang dibakar di dalam okong. Kemudian siramkan air satu gayung di atas sepala penderita gangguan jiwa dengan meletakkan okong tersebut di antara kepala dan gayung yang berisi air. (Okong jangan sampai menyentuh kepala si penderita).

Itulah beberapa patula (penangkal, menangkal) baik sakit kepala maupun penyakit kejiwaan atau gangguan jiwa. 

Diolah dari sumber: Bimaneesche Texten Karya J. C. G. Jonker.
Oleh: Nabil Agus M

Komentar