Isi Hati dan Harapan

Koleksi Pribadi
Isi Hati dan Harapan

Waktu itu, aku pernah mengutara, padamu perihal surat cinta. Dengan tulisan yang tak pernah kau sangka dan mengerti. Dengan segenggam rayu-rayu. Aku bersengaja sementara engkau tak mengerti, mengerjitkan kening yang biasa menyapa bibirku tiap pagi. Ku harap kau membukanya setelah ku tiada nanti. 

Aku harap waktu kan meradang! Ah..atau mungkin ia (waktu) tertawa girang? Pada surat bersampul pirang. Jika kau tersenyum, aku akan berbicara pada Tuhan, Dia jodohku. 


"Apakah engkau tahu? Aksara-aksara tak berupa, rayu segala, pada surat berwarna jingga? 

Aku harap kau buka waktu itu aku disurga!

Malang, 08 Januari 2018
Pukul 22.52 WIB (Waktu itu langit tanpa bintang, kala hujan menderu dera)

Komentar