Nilai yang Tidak Nongol

Ilustrasi gambar oleh nrjfalcon1/pixabay
Perkenalkan namaku Agus, lengkapnya Agus Mulyadin. Aku  adalah anak desa yang biasa-biasa saja dan baik hati, Insya Allah. Mahasiswa dari Bima NTB, yang sekarang menempuh semester 4, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Universitas Muhammadiyah Malang. Terkadang kuliah itu menyenangkan dan terkadang juga membosanka. Hari-hari perkuliahan berjalan seperti biasa, seperti mahasiswa pada umumnya. Namun suatu ketika ada yang berbeda saat ujian akhir semester. Terjadi hal yang tidak di inginkan ketika nilai ujian tidak dikeluarkan dan disinilah masalah itu mulai muncul kepermukaan.
Aku melihat KHS (Kartu Hasil Studi) ku terlihat tanda “X” yang artinya nilai salah satu mata kuliah itu tidak dikeluarkan. Dari itu aku menghadap dosen itu dan mengkonsultasikan terkait masalah tersebut. Sebelumnya aku menanyakan terlebih dahulu kepada Dosen tersebut melalui pesan singkat, apakah beliau ada waktu luang atau sebaliknya.

SMS “Dari Agus”
            085338768xxx
“Assalamualaikum Pak, Saya Agus Mulyadin, Jurusan Bahasa Indonesia kelas III B. Ingin bertemu dengan Bapak terkait Matakuliah ‘F’ apakah Bapak hari ini ada waktu?”
            Reply “Dari Pak Dosen”
                        08179624xxxx
                        “Temui saya di kantor”

Akupun beranjak menghadap Dosen tersebut dan memulai percakapan itu.

“Selamat siang Pak?” sambil menggaruk-garuk kepalaku.
“Ia, ada apa ini?” terlihat sedang sibuk dengan pekerjaannya.
“Mohon ma’af Pak sebelumnya, begini, saya ingin konsultasi terkait Matakuliah Bapak yang nilainya tidak keluar”
“Loh, kenapa bisa seperti itu? Namanya siapa?” sambil mengeluarkan Presensi dari dalam laci mejanya.
“Ia Pak, Nama saya Agus Mulydin”
“Disini kamu tidak presensi waktu ujian”
Aku bingung dan tidak menyangka bertanya-tanya dalam hati “Apakah benar aku tidak presensi?”
“Oh apa benar Pak?”
“ya” dan bertanya “kenapa kamu tidak presensi?”
“Mungkin saya kelupaan pak”

Percakapan itu berlanjut penjang, Dosen tersebut menanyakan apakah aku mengikuti Ujian Akhir atau tidak, sampai akhirnya aku dikasih nilai ‘B’ dan mengurusnya dibagian TU Fakultas.

“Lain kali jika mengikuti ujian, jangan lupa mengisi daftar hadir.”
“Baik Pak, lain kali saya tidak akan lupa untuk mengisi daftar hadir.”
“Ini kamu saya beri nilai B dan selanjutnya kamu urus ke kantor Tata Usaha Fakultas.”
“Ia Pak, Tarimakasih banyak Pak, Assalamualaikum.”

Akupun pamit pada Pak Dosen dan beranjak menuju TU Fakultas untuk mengurus nilai tersebut seperti apa yang dikatakan Dosen ku tadi. Dalam perjalanan, terngiang-ngiang dibenakku antara senang dan bingung, senang karena nilai yang sudah keluar dan bingung karena kenapa hanya karena tidak mengisi daftar hadir nilai tidak dikeluarkan. Sepanjang perjalanan itu pikiran tersebut tak kunjung hilang dalam pikiranku.

Di kost pun aku masih berpikir dan bertanya-tanya pada diri sendiri.


“Apa hanya karena tidak mengisi daftar hadir nilai tidak keluar? Aku mengikuti Ujian Akhir Semester itu, lantas hanya karena tidak mengisi daftar hadir nilaiku tidak keluar. Ini tidak masuk akal. Seandainya aku tidak mengisi daftar hadir kan ada pekerjaku dan atau mungkin pekerjaan mahasiswa tidak dikoreksi?”

Komentar