Malaikat Tanpa Sayap

Malaikat atau Hanya Seorang Kakek?

Adzan Maghrib berkumandang merdu dan lantang, kala itu gue lagi mandi. Selesai mandi, seperti orang kebanyakan perlu wewangian biar yang dekatin nggak lari gara.gara bau badan gue yang nggak enak. Gue pakai Deodoran, Parfum eits...sebentar kayaknya Parfum nggak ada? lanjut bodylotion ah itu juga nggak ada maklum gue lagi nggak punya uang buat ngebeli barang itu. Jadi, gue hanya pakai Deodoran aja yang penting keteknya nggak bau. Nah gue udah rapi nih, selanjutnya gue mau ngenet di kampus. Gue berangkat. Tentunya sebagai anak yang ta'at dan mengamalkan sunnah Rasul, gue berdo'a terlebih dahulu. Dengan langkah enteng seperti orang yang bebas dari segala masalah dan  pikiran, gue berlalu saja dan tiba.tiba JREEEENGG........ada yang manggil dari belakang, sontak gue terhenti sejenak dan perlahan.lahan membalikan badan. Ternyata ada orang yang sedang memanggil gue, dia seorang kakek.kakek kira.kira umurnya sepantaran dengan kakek gue, dia sudah sedikit membungkuk. Langsung saja gue menghampirinya dan bertanya,


Gue     : Mohon ma'af kek /panggilan akrab gue/ kakek memanggil saya?
Kakek : Ia nak.
Gue     : Ada yang bisa dibantu kek?
Kakek : Mau tanya, Musholah dekat sini dimana?
Gue     : oh iya kek, kakek lurus, belok kanan, ada gapura nah lurus Saja disitu ada Mushola.
Kakek : terima kasih Nak, semoga cepat LULUS....
Gue     : Aamiiiiinn..!!!!

Kakek pun berlalu dengan do'a semoga cepat lulusnya. Gue memandang kakek itu sampai ia hilang dari pandangan gue dan semenjak itu gue berpikir dan bertanya dalam hati, apakah tadi itu hanya seorang kakek atau malaikat yang sedang menyamar menjasi kakek.kakek. Yang gue nggak habis pikir dari mana ia tau kalo gue sedang kuliah? Tapi, yang jelas gue berterimakasih sama tuh kakek aatas do'anya semoga do'anya didengar sama yang diatas. Aamiiiiinnn...!!!!

Malang, 24 September 2014

Komentar