Apa yang ditanam itulah yang dituai!
Sekecil apapun masalah itu, semua ada hikmahnya, itulah kalimat yang biasa orang katakan. Tentu saja kunci dari segalanya adalah sabar. Belajar dari masalah kecil akan menjadikan kita berhati besar. Datangnya kesadaran tak serta merta tanpa apa yang kita lakukan, apa yang ditanam akan menghasilkan buahnya. Dan kebaikanlah hasilnya. Bijak dalam menghadapinya, menjadi pemaaf bagi lawannya. Tetap tersenyum itulah segalanya. Menyambung tali silaturrahim, menegur lawan dengan sesenyum salam, itulah perintah Kalam. Tak sedikitpun kuasa kita untuk menaruh dendam, walaupun begitu kelam, biarkanlah yang menghukum adalah pemilik alam.
Sebuah ketakutan yakni memberi angan, sebuah keresahan adalah memberi orang harapan. Ketidak beranian ini memberi keselamatan dan inilah kesadaran yang menuntun pada kebenaran. Bermain dengan ular, itu memang pilihan. Tentu kita tahu bahwa ular membahayakan. Perbuatan yang memang sudah diketahui dosanya, tak perlu disesali akhirnya. Jika sakit itu sudah tanggungan dan pantanglah diri mengadu pada-Nya. Berbenah diri itulah solusinya.
Perkara jodoh itu urusan yang Maha Kuasa, bukan hanya itu, juga menyangkut Surga dan Neraka. Mereka yang baik akan bersanding dengan yang baik dan begitu pula sebaliknya. Jodoh kita adalah mereka yang menjadi bidadari, tidak hanya dunia tapi juga surga. Menjadi benar bukanlah seperti mencipta. Tapi kebenaran merupakan fitrah dan citra manusia. Hingga itulah adanya Firman dan Anjuran sebagai sutradara untuk mencapai kesempurnaan.
(9 Juli 2015 pukul 01.05)
Komentar
Posting Komentar