Puisi: Diantara

Oleh:Agus Mulyadin

Tak dapatku bendung lagi.
Kristal bening kesedihan ini.
Air mata haru dan duka bercampur dalam diri.
Barselimut di pelupuk mata dalam sehari.
Detakkan dan auman nelangsa.
Di himpit oleh surga ada neraka.
Melangkah walau tak berkaki.
Menggapai walau tak berjari.
Suara yang merdu.
Membisiki telinga.
 Menguatkan hati dalam kegundahan.
Tuk menghadang rasa malu.
Malang, 17 Maret 2013.

Komentar